Strony

Senin, 02 Juni 2014

naskah, dan tempat-tempatnya yang terburai

aku tidak berbohong ketika lisanku mengatakan bahwa aku memiliki mata yang tertuju padanya.

bahwa aku telah menggali lautan merah jambu padanya.

hanya saja aku tidak tahu bagaimana melimpahkan afeksiku padanya; nyatanya aku adalah si bangsat yang pemalas.

... maka tolong jangan pandang aku dengan mata yang berselimuti gelap; pandang aku dengan kejernihan.

aku mencintai setiap susunan molekul cokelatnya, serpihan debu kremnya, dan alunan-alunannya yang membuai melalui indera pendengarku. aku mencintai bagaimana rambut halusnya menghasilkan nada indah serta debu-debunya yang berjatuhan (bahkan jika aku tidak dapat berapdatasi dengan itu)

pertanyaan masuk, menusuk.

mengapa aku begitu bodoh?

mengapa aku begitu bodoh?

mengapa aku begitu bodoh?

mengapa aku harus melepas asa?

nyatanya aku sangat sangat sangat mencintainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Szablon - Nikumu
Grafika - Zerochan.