ia menulis kata perkata dengan perlahan, menghapusnya jika ada kesalahan sedikit saja.
... sedangkan jauh di sana mereka berteriak-teriak bersama dengan tembakan-tembakan bergilir yang memenuhi angkasa...
sesekali ia tersenyum melihat tulisannya jika ada saja satu paragraf yang berhasil tertulis sesuai kata hati.
... dan debu-debu sesak serta menyakitkan mata membumbung di angkasa pun menutupi pandangan...
beberapa saat ia terdiam, menghempaskan tubuhnya pada punggung kursi, membenarkan helai-helai rambut pirang panjangnya, kemudian kembali ke posisi semula. ia kembali menulis.
... dengungan helikopter dan pesawat-pesawat perang serta merta datang dan memekakkan telinga...
lalu ia melipat kertas berisi tulisannya yang kata-katanya teruntai sepenuh hati, pula terpikirkan matang-matang, dan memasukkannya ke dalam sebuah amplop putih bersih berukuran sedang.
... kemudian bom-bom berjatuhan sehingga setiap sekonnya terdengar teriakan orang-orang yang berubahlah tubuhnya menjadi hitam hangus beriringan dengan terkirimnya surat yang tak tahu lagi siapa penerimanya.
written by alya rizki sabrina
inspirated by the postmistress
Tidak ada komentar:
Posting Komentar